Ban Cacing masih banyak di temui dijalanan

RAS - Modifikasi bagi pemilik kendaraan roda dua adalah hal terkadang dilakukan oleh pemiliknya, karena ingin kendarannya berbeda dari yang lain, terutama bagi kalangan anak usia muda dan masih ingin bereksperiment dengan imajinasinya, tapi bukan hanya anak muda saja, bagi penggiat automotif yang sudah dewasa pun masih sering melakukan hal ini.

Banyak bagian bagian dari sepeda motor yang sering dimodifikasi, mulai dari permainan cat, dari penggantian part part dan banyak lagi. Dalam kesempatan ini saya mau sedikit mengulas mengenai ban.
Tampaknya hal yang sepele, liat liat browsing merk dan jenis ban, atau datang ke toko ban, lalu pilih dan pasang.


Menggunakan ban dengan spesifikasi yang tidak sesuai dengan karakter motor dan jalanan yang sering dilaluinya dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan juga berpotensi berbahaya bagi pengendaranya. Yang sangat jelas terlihat adalah ketika penggantian ban dengan menggunakan ban kecil atau yang sering disebut dengan ban cacing.

Ban cacing adalah sebutan bagi motor yang mempunyai ukuran ban dan velg yang kecil dan kurus seperti cacing, motor terlihat jadi lebih pendek dan kecil pada bagian ban


Ban depan diketahui berukuran lebih kecil dari ban belakang, karena memang fungsinya memang untuk pengendalian dan memudahkan pemotor saat berbelok pada saat di jalanan, sedangkan ban belakang dibuat lebih besar untuk menanggung beban yang lebih berat, yatu pada saat berboncengan.

Dan yang menjadi perhatian bagi pemilik kendaraan adalah jangan menggunakan ban yang tidak sesuai dengan ukuran velg. apabila ingin menggunakan velg atau ban yang berukuran lebih besar dari ukuran ban dan velg standar pabrik, sebaiknya tidak lebih dari dua inci. Karena, umumnya produsen sepeda motor masih memberikan toleransi perubahan ukuran ban dan velg sebesar itu.


Mengganti ban sih boleh boleh saja, sesuai selera yang punya, tapi kalau hal tersebut dapat mengancam keselamatan dalam berkendara, itu sama aja membuat celaka diri sendiri dan orang lain. Kan motor buat dikendarai, bukan untuk dipajang, kalau memang untuk pajangan saja, itu beda ceritanya, karena hanya buat pajangan saja.


Badan Kehormatan Road Safety Association (RSA)  Rio Octaviano menjelaskan, penggunaan ban cacing untuk kegiatan sehari-hari adalah salah satu contoh kesalahaan pemilik kedaraan dalam memilih dan menggunakan ban. Sebab, tapak ban yang mencengkram aspal sangat sedikit. Sehingga akan sangat berbahaya jika berada di jalan tertentu, seperti jalan yang berlubang, berbatu atau dalam kondisi hujan. Motor akan sulit dikendalikan dalam kondisi jalan yang seperti itu.

Terima Kasih sudah mampir dan share, mudah mudahan bermanfaat.

Sumber Foto : Kompas.com, viva.com, aripitstop, Kebospeed, media online







0 Response to "Ban Cacing masih banyak di temui dijalanan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel